Hi pawrents, tidak hanya manusia saja lho yang mempunyai tahapan usia seperti balita dan remaja, namun kucing juga punya, bahkan lebih banyak! Berikut 6 tahapan perkembangan kucing beserta karakteristiknya.
1. Ciri- ciri Anak Kucing yang baru lahir Di Umur 0 – 20 hari
Sumber gambar: Wikimedia
Seperti apa sih ciri- ciri anak kucing yang baru lahir :
1. Makanan hanya berupa susu – Kucing yang baru lahir tidak bisa memakanan makanan padat, dan hanya bisa mengkonsumsi susu, baik dari susu induknya maupun susu formula.
2. Mata terbuka dan mulai bisa berjalan saat 14 hari – Pada hari ke 14 kucing akan membuka matanya dan mulai berjalan sehingga masih butuh pengawasan.
3. Tidak bisa membersihkan dan menghangatkan tubuhnya sendiri – Kucing yang baru lahir tidak dapat membersihkan dirinya dan menghangatkan tubuhnya. Mereka membutuhkan bantuan dari induk dan para pawrents untuk membersihkan dan menghangatkan tubuh.
Yang perlu pawrents lakukan :
1. Berikan nutrisi berkualitas – Jangan asal memberikan makanan lho pawrents, berikan nutrisi berkualitas tinggi untuk induk dan susu benutrisi untuk anaknya.
2. Menangani anak kucing dengan lembut – Dalam memegang kitten harus pelan-pelan dan lembut.
3. Menyediakan tempat di lingkungan yang hangat dan aman – Sediakan kardus kecil atau keranjang yang membuat kucing tersebut ruang geraknya sehingga terhindar dari bahaya.
2. Ciri-ciri Anak Kucing Di Umur 3-8 Minggu (Early Socialization)
Sumber gambar: Wikimedia
Seperti apa sih ciri- ciri anak kucing di umur 3-8 minggu :
1. Kurangi konsumsi susu – Pada fase pertumbuhan ini, kucing harus memakan makanan padat dan mengurangi konsumsi susu.
2. Belajar untuk bersosialisasi – Ajaklah kitten untuk berinteraksi dengan kucing atau hewan lain agar terbiasa berinteraksi sekitarnya.
3. Belajar untuk menggunakan litter box – Ajarkan kitten sejak usia dini untuk menggunakan litter box agar
si kecil tidak poop sembarangan.
4. Aktivitas meningkat – Pada fase ini mulai banyak memanjat dan berlari, scratching, warna mata mulai berubah dan tumbuh gigi.
Yang perlu pawrents lakukan:
1. Berikan makanan padat – Mulai lah mengganti makanan kitten menjadi daging dan ikan (matang lebih baik) dan air bersih setiap hari.
2. Memperbanyak sosialisasi – Ajari si kecil untuk bersosialisasi dengan manusia, sambil ajari trik-trik sederhana seperti sit dan come (Ajari juga bersosialisasi dengan hewan lain sambil diawasi).
3. Sediakan litter box – Pawrents harus menyediakan litter box. Bersihkan litter box 2x sehari serta gunakan pasir yang berbau netral.
3. Ciri-ciri Anak Kucing Di Umur 9-16 Minggu (Late Socialization)
Sumber gambar: Maxpiksel
Seperti apa sih ciri- ciri anak kucing di umur 9-16 minggu :
1. Sudah makan makanan padat – Pada fase ini si kecil berikan makanan kering seperti makanan biji (kibble).
2. Melanjutkan bersosialisasi – Lanjutkan besosisalisasi dengan si kecil agar bisa beradaptasi dengan lingkungan nya. Dalam tahap ini si kecil juga sudah bisa mengalami konflik social (dominasi) dengan hewan di lingkungan sekitar.
3. Melanjutkan penggunaan liter box – Penggunaan litter box tetap dilanjutkan sebagai tempat buang air agar tidak berantakan.
4. Kehilangan “baby teeth” – Si kecil sudah mulai menjadi si besar nih pawrents 🙂 karena kehilangan “baby teeth” nya dan digantikan dengan gigi dewasa.
Yang perlu pawrents lakukan :
1. Siapkan ukuran litter box yang lebih besar – Siapkan ukuran litter box dengan ukuran 1.5 x Panjang tubuh kucing karena si kecil sudah menjadi lebih besar.
2. Berikan mainan berbentuk vertical (untuk Latihan memanjat) – Pada dasarnya kucing suka memanjat sehingga berikan mainan vertical agar kucing bisa beraktivitas dan berkembang dengan baik.
3. Mulai berikan obat cacing dan vaksin – Ingat berikan obat cacing dan vaksin sesuai dengan usianya agar si kucing sehat dan kuat.
4. Tahap Adolescence (Remaja) 17 Minggu -1 Tahun
Sumber gambar: Flickr
Seperti apa sih ciri- ciri anak kucing di umur 17 Minggu-1 Tahun :
1. Sexual Maturity (Memperlihatkan ciri-ciri seksual) – Hai pawrents pada fase ini kucing sudah mulai memperlihatkan ciri-cirinya seperti:
– Tidak dominan (beta) ketika berhadapan dengan kucing yang lebih tua dan besar
– Spraying (menandakan teritori dengan pipis biasanya dilakukan oleh kucing jantan).
Jika mereka dibiarkan bermain di luar rumah, mereka akan lebih lama berkeliaran di luar rumah dan menelusuri tempat yang lebih jauh.
Yang harus pawrents lakukan:
1.Mengganti makanan – Mulai mengganti makanan ke makanan ke kucing dewasa sekitar umur 6-8 bulan + snack.
2.Terus melanjutkan sosialisasi – Lanjutkan bermain dengan kucing, dan berikan reward jika kucing tersebut berperilaku baik.
3. Periksa ke dokter jika sakit – Hubungi doker hewan jika muncul permasalahan yang serius.
4. Berikan tanda pengenal – Berikan identifikasi berupa microchip atau kalung kucing, terlebih jika berpergian ke luar rumah.
5. Tahap Adult (Dewasa) 1 Tahun – 5 Tahun
Sumber gambar: Maxpiksel
Seperti apa sih ciri- ciri anak kucing di umur 1 Tahun – 5 Tahun :
1. Metabolisme – Metabolisme berjalan semakin lambat jadi pola makannya harus dikontrol.
2. Kenaikan berat badan – Beratnya akan bertambah jika pola makan tidak dikontrol dan tidak berolahraga.
3. Mating – Bau urin kucing betina menjadi sangat kuat saat sedang mating.
Yang perlu pawrents lakukan :
1. Evaluasi – Mengevaluasi kondisi tubuh catat berat badan, makanan yang dikonsumsi dan foto bentuk tubuh setiap 1 bulan.
2. Olahraga – Tetap latih mereka untuk melakukan trik, berikan kegiatan yang baik untuk mejaga berat badannya.
3. Berikan reward – Lanjut bermain dan berikan treat jika kucing anda melakukan hal positif/baik.
4. Monitor si kucing – Monitor dan evaluasi litter boxnya, konsultasi ke dokter jika kucing anda spraying (pipis) sembarangan.
6. Tahap Senior 7 Tahun+
Sumber gambar: Pixabay
Seperti apa sih ciri- ciri anak kucing di umur 7 Tahun+ :
1. Perubahan makanan – Kemungkinan terjadi perubahan nafsu makan
2. Aktivitas – Penurunan aktivitas berujung pada penurunan interaksi social
3. Kesehatan – Meningkatnya resiko masalah Kesehatan yang terlihat dari perubahan sikap.
Yang perlu pawrents lakukan :
1. Monitor makanan – Perhatikan asupan makanan dan minumanya. Jika terjadi peningkatan atau penurunan hubungi dokter hewan.
2. Terus melanjutkan sosialisasi – Tetap berinteraksi dengan kucing anda, bahkan jika tingkat aktivitasnya rendah.
3. Periksa ke dokter hewan – Hubungi dokter hewan jika frekuensi urinasi kucing berubah (terjadi terus menerus tau tidak pipis sama sekali).
4. Extra care – Kemungkinan membutuhkan perawatan ekstra, tergantung pada jenis kulit dan bulu.
Itulah beberapa karakteristik dan cara penanganan yang sesuai dengan umur kucing.
Semoga bermanfaat bagi pawrents yang memiliki kucing.
Jika ingin melihat konten yang serupa, cek instagram kami @gustaveterinary
Komentar Terbaru