Hi pawrents, Tahukah kalian bahwa kucing bisa alergi dengan ikan?
Masa sih kucing bisa alergi sama ikan? Yuk cek kebenarannya
Ternyata oh ternyata, kucing bisa alergi dengan ikan! Dan tentu saja makanan karnivora lainnya seperti daging sapi dan ayam. Oleh karena itu hati hati pawrents harus curiga jika muncul luka misterius entah asalnya darimana di wajah maupun badan kucing. Bisa jadi luka tersebut muncul bukan karena bekelahi dengan kucing tetangga.
Kalau kucing kalian alergi maka akan ada reaksi alergi seperti :
- Miliary Dermatitis
Miliary Dermatitis adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan kondisi kulit pada kucing yang sering diakibatkan oleh reaksi alergi. Istilah ‘miliary’ berasal dari kata milium, yang dalam bahasa Latin untuk ‘millet’, karena luka berkerak pada dermatitis milier menyerupai biji millet. Seringkali luka ini bisa dirasakan daripada terlihat.
Dalam beberapa kasus, menyentuh bagian kulit yang terkena military dapat menyebabkan kucing untuk menggaruk, menjilat atau berkedut
- Eosinophilic granuloma complex
Eosinophilic granuloma complex adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan tiga bentuk luka kulit pada kucing: Plak eosinofilik, Granuloma eosinofilik, Bisul malas.
- Kulit Berkerak
Ciri – cirinya mirip sekali dengan scabies, perbedaanya hanya kalau alergi makanan tidak ada kutunya pawrents
- Excoriations
Kucing dapat menyebabkan ekskoriasi parah pada kulit, wajah, dagu, dan leher karena menggaruk dengan cakar belakangnya . Pruritus kepala dan leher dianggap sebagai tanda alergi kucing – terutama, tetapi tidak secara eksklusif, alergi makanan. Penyebab lain yang lebih jarang dari pruritus dan lesi kepala dan leher adalah tungau telinga, demodikosis (terutama infestasi Demodex gatoi), pemfigus foliaceus, dermatofitosis, dan infeksi virus herpes.
- Pencernaan
Selain pada kulit, alergi makanan juga bisa menyebabkan permasalahan pada pencernaan, seperti muntah dan diare.
Jika ingin melihat konten yang serupa, cek instagram kami @gustaveterinary
Komentar Terbaru